Perintah sholat termaktub dalam sejumlah ayat Al-Qur’an. Salah satunya dalam surah Al Baqarah ayat 43. Allah SWT berfirman,
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ
Artinya: “Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”
Waktu Pelaksanaan Sholat Isya
Mengutip buku Fiqh Bersuci dan Sholat Sesuai Tuntunan Nabi yang disusun oleh Abu Utsman Kharisman, waktu sholat Isya secara ikhtiyari adalah dari sejak hilangnya warna kemerahan di ufuk barat hingga tepat tengah malam. Sedangkan waktu sholat Isya secara dharuri berakhir hingga terbit fajar shadiq.
Hal tersebut dilandasi oleh hadits berikut. “Waktu Dzuhur ketika matahari tergelincir dan (hingga) bayangan seseorang sepanjang tinggi tubuhnya selama belum masuk waktu Ashar. Waktu Ashar selama matahari belum menguning. Waktu sholat Maghrib sebelum warna kemerahan di ufuk (setelah tenggelam matahari di barat) belum hilang.
Waktu sholat Isya hingga pertengahan malam. Waktu sholat Subuh dari sejak terbit fajar hingga belum terbit matahari. Jika matahari terbit tahanlah dari sholat karena matahari terbit di antara dua tanduk syaitan.” (HR Muslim dari Abdullah bin Amr)
Sementara itu, mengerjakan sholat Isya pada saat menjelang subuh tidak diperbolehkan kecuali jika ada udzur seperti karena sakit atau safar dan semisalnya. Terdapat suatu kisah tentang pentingnya melaksanakan sholat Isya di awal waktu.
Kisah tersebut berasal dari sahabat dekat Rasulullah SAW, Umar bin Khattab RA pernah mengirim surat kepada Abu Musa al-Asy’ari untuk tidak lalai dari sholat Isya dan jangan sampai melakukannya hingga lewat tengah malam.
Hal tersebut disebabkan karena batas waktu sholat Isya yang lama sampai sebelum sholat Subuh terkadang membuat orang terlena untuk menundanya. Oleh karena itu, disarankan untuk melaksanakan sholat Isya di awal waktu.
Bacaan Niat Sholat Isya Arab Latin Terjemah
Lafaz atau bacaan niat sholat tentu akan berbeda, tergantung kondisi apakah seorang muslim akan mengerjakan sholat Isya secara berjamaah atau sendiri (munfarid). Adapun berjamaah juga dilihat lagi apakah ia menjadi makmum atau imam. Berikut bacaan lengkapnya.
Niat Sholat Isya Sendiri
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: Usholli fardlol i’syaa-i arba’a roka’aataim mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta’aala
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta’ala”
Niat Sholat Isya Berjamaah (Sebagai Makmum)
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى
Latin: Usholli fardlol i’syaa-i arba’a roka’aataim mustaqbilal qiblati adaa-an makmuman lillahi ta’aala
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, sebagai makmum karena Allah ta’ala”
Niat Sholat Isya Berjamaah (Sebagai Imam)
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى
Latin: Usholli fardlol i’syaa-i arba’a roka’aataim mustaqbilal qiblati adaa-an imaman lillahi ta’aala
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, sebagai imam karena Allah ta’ala”
Anjuran Melaksanakan Sholat Isya Berjamaah
Meskipun dapat dikerjakan sendirian, Allah SWT mengutamakan seseorang yang melaksanakan sholat berjamaah. Adapun sholat sendirian tetap dihitung berpahala dan diterima oleh Allah SWT meskipun pahalanya tidak sebagaimana orang yang berjamaah.
Hal tersebut sebagaimana yang tertuang dalam buku Ringkasan Shahih Al-Bukhari yang disusun oleh Imam Az-zabidi, tentang keutamaan sholat berjamaah. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar RA: Rasulullah pernah bersabda, “Derajat sholat berjamaah dua puluh tujuh kali lebih utama daripada sholat sendirian.”
Dalam riwayat yang lain dikatakan, mengerjakan sholat Isya secara berjamaah juga dinilai lebih utama. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
مَنْ صَلَّى العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
Artinya: “Siapa yang sholat Isya berjamaah maka seolah-olah ia sholat setengah malam dan siapa yang sholat Subuh berjamaah maka seakan-akan ia sholat sepanjang malam (qiyamul lail).” (HR Muslim)
Selain itu, Imam an-Nawawi dalam Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 2 menyebutkan riwayat berikut, “Seandainya manusia mengetahui keutamaan sholat Isya dan Subuh dengan berjamaah, niscaya mereka mendatanginya walaupun dengan merangkak.” (Muttafaq ‘alaih).
Adapun hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Shalat Berjamaah bab “Keutamaan Berjalan di Waktu Zuhur” (2/116); dan Imam Muslim dalam kitab Meluruskan Barisan (437).
Simak Video “Sholat Berjamaah: The Power of We“
[Gambas:Video 20detik]
(kri/kri)