Salah satu keistimewaan dari beribadah ke tanah suci adalah bisa mengunjungi dan sholat di Hijir Ismail. Lalu, seperti apa keutamaan Hijir Ismail hingga disebut-sebut sebagai tempat berdoa yang mustajab? Temukan jawabannya di artikel berikut ini, yuk.
Keutamaan Hijir Ismail
Tepat di sebelah utara Ka’bah, ada sebuah tembok setengah lingkaran yang dikelilingi tembok tebal (al-hathimu) bernama Hijir Ismail. Sebelumnya, Hijir Ismail hanya berupa pagar batu, baru kemudian para Khalifah, Sultanx, dan Raja mengusulkan penggantian dengan batu marmer.
Semasa hidupnya, Nabi Ismail yang menempati Hijir Ismail hingga akhir hayat dan dikubur di sana pula bersama sang ibunda. Menurut Hadist Riwayat Abu Daud dari ‘Aisyah r.a., berbunyi : ‘Dari ‘Aisyah r.a. katanya; “Aku sangat ingin memasuki Ka’bah untuk melakukan salat di dalamnya. Rasulullah s.a.w. membawa Siti ‘Aisyah ke dalam Hijir Ismail sambil berkata ” Salatlah kamu di sini jika kamu ingin salat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk sebagian dari Ka’bah.”
Sebagai bagian dari Ka’bah, Hijir Ismail dinilai istimewa, utamanya karena merupakan tempat yang mustajab untuk berdoa. Tidak hanya itu, melakukan ibadah sholat di Hijir Ismail sama dengan sholat di dalam Ka’bah.
Karena pintu masuk Hijir Ismail selalu dijaga oleh malaikat yang berdoa dan memohonkan ampunan bagi siapapun yang sholat sunnah mutlak di dalamnya, beruntunglah para umat Islam yang diberi kesempatan untuk beribadah di sana. Bahkan hingga nanti di hari kiamat, Hijir Ismail adalah salah satu pintu surga yang akan terus mengeluarkan hawa dingin.
Seusai sholat sunnah mutlak dari Hijir Ismail, inilah doa yang bisa detikers baca.
اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبِّيْ لَا اِلَهَ اِلَّا اَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَاَنَا عَبْدُكَ وَاَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ اَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ اَبُؤُلَكَ بِنِعْمَتِكَعَلَيَّ وَاَبُؤُ بِذَنْبِ فَاغْفِرْلِيْ فَاِنَّهُ لَايَغْفِرُ ذُنُوْبَ اِلَّا اَنْتَ. اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَسْئَلُكَ مِنْ خَيْرٍ مَا سَأَلَكَ بِهِ عِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَااسْتَعَاذَكَ مِنْهُ عِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ
Artinya: Ya Allah, Engkaulah Pemeliharaku, tiada Tuhan selain Engkau, yang menjadikanku. Aku ini hamba-Mu, memenuhi janji dan ikatan pada-Mu sedapat mungkin, aku berlindung pada-Mu dari kejahatan yang telah kuperbuat, aku kembali kepada-Mu membawa nikmat-Mu dan membawa dosa-dosaku, maka ampunilah aku.
Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain dari Engkau. Ya Allah, aku mohon pada-Mu, kebaikan yang diminta juga oleh hamba-hamba-Mu yang shaleh kepada-Mu aku berlindung pada-Mu dari kejahatan yang hamba-hamba-Mu yang shaleh berlindung pula dari padanya.
Sejarah Ibadah Haji
Mengutip dari jurnal Historiografi Haji Menurut Al Qur’an yang ditulis John Supriyanto, ibadah haji berkaitan erat dengan awal diciptakannya nenek moyang manusia, Nabi Adam As. Ka’bah Baitullah sudah ditentukan penempatannya oleh Allah SWT jauh sebelum masa kenabian Ibrahim dan Ismail.
Hingga saat ini, jemaah ibadah haji tak berkurang jumlahnya setiap tahunnya. Ditambah lagi, kita telah vakum kurang lebih 3 tahun lamanya sejak masa pandemi COVID-19.
Ibadah haji dilakukan dengan mengunjungi Baitullah, Ka’bah, lalu beribadah selama 9 hari pertama bulan Zulhijjah hingga Yaum al-Nahr (Hari Raya Kurban). Haji juga merupakan saat yang penting untuk kembali mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mengagumi kebesaran-Nya.
Simak Video “Melihat Pengabdian Para Pelayan Tamu Allah“
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)